Pemeriksaan Klorida Urine

Ilustrasi sampel urine untuk pemeriksaan klorida. Credit: Freepik

Bagikan :


Definisi

Pemeriksaan klorida urine adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengukur kadar klorida di dalam urine. Klorida merupakan salah satu jenis elektrolit atau mineral yang bermuatan listrik dan berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan dan asam-basa (pH) di tubuh. 

Kadar klorida dalam tubuh dapat diketahui melalui pemeriksaan darah atau pemeriksaan urine. Pemeriksaan ini membantu dokter untuk mendeteksi adanya masalah dengan organ paru-paru, ginjal, atau organ lainnya yang mengatur keseimbangan asam basa dalam tubuh.

Tubuh akan berusaha mempertahankan kondisi asam basa (pH) agar tetap seimbang. Tetapi ada beberapa kondisi yang menyebabkan ketidakseimbangan asam basa (pH), misalnya ketika tubuh menjadi terlalu basa atau yang disebut dengan alkalosis metabolik.

Alkalosis metabolik bisa terjadi akibat konsumsi obat diuretik (obat yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil), muntah-muntah, atau pasca menjalani bilas lambung. Jika Anda menderita alkalosis metabolik, pemeriksaan klorida urine dapat membantu dokter mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi Anda. 

 

Indikasi

Pemeriksaan ini biasanya dikerjakan pada beberapa kondisi sebagai berikut, yaitu:

  • Untuk membantu penegakan diagnosis gangguan keseimbangan cairan apabila terdapat keluhan dan tanda klinis yang dicurigai
  • Untuk menilai keseimbangan zat kimia asam dan basa

Pemeriksaan klorida urine juga dapat disarankan oleh dokter bila Anda memiliki beberapa gejala alkalosis metabolik, seperti :

  • Kesulitan berpikir
  • Kebingungan
  • Kejang
  • Mati rasa atau ada sensasi seperti tertusuk jarum
  • Kram dan kekakuan otot
  • Bernapas lambat atau dangkal

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi atau kondisi yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini.

Baca Juga: Pemeriksaan Klorida Darah - Indikasi, Prosedur, dan Hasil Pemeriksaan | AI Care (ai-care.id)

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan klorida urine. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dalam keadaan tidak berpuasa. Meskipun demikian, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan pemeriksaan klorida urine, sebab ada beberapa kondisi atau penggunaan obat tertentu yang dapat menganggu hasil laboratorium. 

Beberapa obat-obatan yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan ini, antara lain:

  • Kortikosteroid (obat untuk meredakan peradangan)
  • Obat NSAIDs (Nonsteroidal Anti-Inflammatory Drugs) seperti ibuprofen dan aspirin
  • Obat diuretik (obat untuk membuang kelebihan air dan garam dari dalam tubuh melalui urine)
  • Acetazolamide (obat untuk mengatasi glaukoma

 

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan klorida urine dapat dilakukan dengan pemeriksaan urine sewaktu atau urine 24 jam. Dokter akan menentukan metode mana yang dipilih tergantung dengan kondisi atau diagnosis pasien.  

Pada pemeriksaan urine sewaktu, Anda akan diminta untuk buang air kecil dan menampung urine ke dalam wadah khusus. Sebelumnya, petugas akan memberikan instruksi bagaimana mengambil serta menyimpan sampel urine Anda. Sampel urine yang telah ditampung dapat diserahkan ke petugas untuk dilakukan pemeriksaan. 

Sedangkan pada pemeriksaan urine 24 jam, Anda akan diminta untuk mengumpulkan urine ke dalam wadah khusus dalam waktu 24 jam. Urine yang pertama kali keluar di pagi hari tidak perlu ditampung, selanjutnya setiap Anda buang air kecil, tampung urine ke dalam wadah. Setelah 24 jam, Anda dapat menyerahkan sampel urine ke petugas untuk dilakukan pemeriksaan. 

Berikut langkah-langkah pengambilan sampel urine:

  • Cuci tangan hingga bersih 
  • Bersihkan organ kelamin dengan tisu pembersih yang diberikan oleh petugas atau dokter
  • Saat buang air kecil, tampung seluruh urine ke dalam wadah khusus yang telah disediakan. Pastikan tidak menyentuh bagian dalam wadah karena dapat menyebabkan kontaminasi 

 

Nilai Normal dan Abnormal

Pada orang dewasa, nilai normal klorida urine dengan metode pemeriksaan urine 24 jam adalah 110-250 mEq/24 jam. Nilai normal kadar klorida dalam urine bergantung dari air dan garam yang Anda konsumsi. Selain itu, usia, jenis kelamin, riwayat kesehatan dan metode pemeriksaan juga akan memengaruhi hasil pemeriksaan.

Meskipun demikian, setiap laboratorium memiliki rentang nilai yang sedikit berbeda antara satu laboratorium dengan laboratorium lainnya sebab bergantung pada alat atau mesin yang digunakannya.

Baca Juga: Penyakit Dehidrasi - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Rendah

Jika hasil pemeriksaan klorida urine Anda menunjukkan nilai rendah (< 110 mEq/24 jam), sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan dokter akan menyarankan perubahan pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat, atau bahkan juga memulai terapi obat atau cairan infus khusus untuk membantu mengembalikan nilai klorida Anda menjadi rentang normal.

Rendahnya kadar klorida urine dapat menjadi tanda beberapa kondisi atau penyakit, seperti:

  • Retensi natrium (kondisi dimana jumlah natrium terlalu banyak di dalam tubuh)
  • Sindrom cushing
  • Kurangnya asupan garam 
  • Kehilangan cairan akibat diare, muntah, atau berkeringat berlebih 
  • Syndrome of inappropriate ADH secretion (SIADH), suatu kondisi yang memengaruhi keseimbangan air dan mineral di tubuh)

Normal

Jika hasil pemeriksaan klorida urine Anda menunjukkan nilai normal, kemungkinan besar Anda telah menjalankan pola hidup sehat dengan baik. Anda disarankan untuk tetap mempertahankan pola hidup sehat Anda saat ini sehingga dapat mencegah beberapa penyakit yang ditandai oleh tinggi atau rendahnya kadar klorida di dalam urine.

Tinggi

Jika hasil pemeriksaan klorida urine Anda menunjukkan nilai tinggi (> 250 mEq/24 jam), sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Kemungkinan dokter akan menyarankan perubahan pola makan dan gaya hidup menjadi lebih sehat, atau bahkan juga memulai terapi obat untuk membantu menurunkan nilai klorida urine Anda.

Tingginya nilai klorida urine dapat disebabkan oleh:

  • Menurunnya fungsi kelenjar adrenal 
  • Peradangan pada organ ginjal yang berakibat hilangnya garam melalui urine (salt losing nephropathy)
  • Peningkatan jumlah atau frekuensi buang air kecil dari biasanya (poliuria)
  • Terlalu banyak mengonsumsi garam
  • Kehilangan kalium dari dalam tubuh

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan klorida urine pada orang dewasa dapat dikonsultasikan dengan dokter umum, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan ataupun memulai terapi untuk diagnosis yang sesuai.

Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter penyakit dalam atau konsultan ginjal dan hipertensi untuk berdiskusi mengenai masalah klorida darah Anda lebih jauh. Pada pasien anak, hasil pemeriksaan selain normal harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.

Unduh aplikasi Ai Care di Play Store atau App Store untuk berkonsultasi gratis dengan dokter.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 18 September 2023 | 17:01

Chloride - Urine Test. (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://medlineplus.gov/ency/article/003601.htm#

Chloride (Urine). (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=167&contentid=chloride_urine#

Chloride – Urine Test. (2019). Retrieved 22 August 2022, from https://www.ucsfhealth.org/medical-tests/chloride---urine-test

Chloride. (2022). Retrieved 22 August 2022, from https://www.testing.com/tests/chloride/

Chloride. (2020). Retrieved 22 August 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/2087713-overview