Pemeriksaan TPHA

Ilustrasi sampel serum untuk pemeriksaan TPHA. Credits: Freepik

Bagikan :


Definisi

Pemeriksaan TPHA (Treponema Pallidum Hemagglutination Assay) adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi jumlah antibodi di dalam sampel serum pasien dalam melawan agen atau bakteri penyebab sifilis

Sifilis atau dikenal juga sebagai raja singa merupakan salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Bakteri ini menyebar melalui kontak dengan luka dari penderita sifilis saat berhubungan seksual, baik melalui vagina, mulut atau dubur.

Pemeriksaan TPHA membantu dalam mendeteksi antibodi bakteri T.pallidum melalui metode penggumpalan (hemagglutination), dimana sampel serum pasien yang telah terinfeksi sifilis akan terbentuk gumpalan pada permukaan alat uji.

Untuk mendeteksi kondisi sifilis, ada dua jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan, yaitu pemeriksaan nontreponema dan treponema. Pada kebanyakan kasus, hal pertama yang dilakukan adalah pemeriksaan nontreponema untuk memeriksa antibodi bakteri penyebab sifilis. Namun ada hal lain yang dapat memicu sistem kekebalan tubuh untuk membuat antibodi tersebut, seperti penyakit autoimun, adanya infeksi lain, dan vaksinasi.

Pemeriksaan nontreponema seperti pemeriksaan RPR (Rapid Plasma Reagin) dan pemeriksaan VDRL (Venereal Disease Research Laboratory). Jika dari kedua pemeriksaan ini ditemukannya antibodi bakteri, maka Anda akan disarankan melakukan pemeriksaan treponema untuk memastikan apakah tubuh terinfeksi sifilis atau tidak. 

Pemeriksaan treponema digunakan untuk mencari antibodi yang dibuat sistem kekebalan tubuh hanya untuk melawan sifilis. Jika tubuh memiliki antibodi ini, berarti tubuh sedang terinfeksi sifilis saat ini, atau pernah mengalami infeksi sifilis sebelumnya. Selain pemeriksaan TPHA, pemeriksaan lainnya meliputi:

  • Pemeriksaan TP-PA (T.pallidum particle agglutination assay)
  • Pemeriksaan TP-EIA (T. pallidum enzyme immunoassay)
  • Pemeriksaan FTA-ABS (Fluorescent Treponemal Antibody Absorption)

 

Indikasi

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan pada beberapa kondisi sebagai berikut, yaitu:

  • Untuk membantu penegakkan diagnosis penyakit sifilis
  • Untuk membantu menilai apakah ada infeksi sifilis apabila terdapat gejala dan tanda tertentu, terutama jika baru saja melakukan hubungan seksual dengan penderita sifilis
  • Untuk memantau perkembangan penyakit sifilis setelah pemberian pengobatan
  • Untuk penapisan atau skrining pada orang yang berisiko tinggi terjangkit penyakit sifilis dan ibu hamil sebagai program triple elimination dari pemerintah Indonesia

 

Kontraindikasi

Tidak ada kontraindikasi khusus yang menyebabkan pemeriksaan TPHA tidak dapat dilakukan. Pemeriksaan ini umumnya aman dilakukan pada semua kelompok usia.

Baca Juga: Penyakit Raja Singa (Sifilis) - Definisi, Penyebab, Gejala, dan Tata Laksana | AI Care (ai-care.id)

 

Persiapan Sebelum Pemeriksaan

Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan TPHA. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dalam keadaan tidak berpuasa. Meskipun demikian, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan pemeriksaan TPHA sebab ada beberapa kondisi tertentu yang dapat menganggu hasil laboratorium sehingga tidak menggambarkan kondisi Anda yang sesungguhnya.

 

Prosedur Pemeriksaan

Pemeriksaan TPHA umumnya menggunakan sampel serum darah sebanyak 0,25 - 0,5 ml. Sampel serum darah ini diambil dari pembuluh darah vena dan akan dikumpulkan ke dalam tabung khusus. Petugas laboratorium akan memakai sarung tangan khusus dan APD (Alat Pelindung Diri) saat mengambil sampel pemeriksaan.

Sebelum mengambil darah, petugas akan memasang pita elastis dan membersihkan area penusukan jarum dengan kasa antiseptik. Biasanya petugas mengambil darah di area lipatan siku. Setelah darah diambil dan dimasukkan ke dalam tabung khusus, petugas akan melepas pita elastis yang terpasang, menekan dan membersihkan area penusukan dengan kasa antiseptik.

Prosedur pemeriksaan ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja. Sampel darah yang telah didapatkan akan diperiksakan menggunakan alat khusus di laboratorium, dan hasilnya bisa diketahui dalam beberapa jam kemudian.

Baca Juga: Pemeriksaan Pemeriksaan VDRL - Indikasi, Prosedur, dan Hasil Pemeriksaan | AI Care (ai-care.id)

 

Nilai Normal dan Abnormal

Nilai normal TPHA umumnya tidak dibedakan berdasarkan umur atau jenis kelamin. Secara umum, berikut ini merupakan nilai normal dan abnormal pada hasil pemeriksaan TPHA.

Nilai Interpretasi
Non reaktif Negatif
Reaktif Positif

 

Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)

Negatif

Jika hasil pemeriksaan TPHA Anda menunjukkan nilai normal, kemungkinan besar Anda telah menjalankan pola hidup sehat dengan baik dan tidak ada kelainan yang berhubungan dengan penyakit apabila tidak ada gejala dan tanda klinis tertentu dan berarti juga bahwa tidak ada antibodi yang terbentuk akibat masuknya infeksi sifilis ke dalam tubuh.

Anda disarankan untuk tetap mempertahankan pola hidup sehat Anda saat ini sehingga dapat mencegah penyakit sifilis yang ditandai oleh ditemukannya TPHA di dalam darah. Khusus untuk orang yang memiliki risiko tinggi terkena penyakit sifilis, apabila didapatkan nilai TPHA negatif, maka dapat disarankan untuk melakukan pemeriksaan TPHA atau pemeriksaan VDRL ulang setiap 3 bulan secara rutin.

Positif

Jika hasil pemeriksaan TPHA menunjukkan nilai positif, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Nilai positif pada pemeriksaan TPHA menandakan bahwa adanya infeksi aktif dari bakteri Treponema pallidum atau sudah pernah sembuh sebelumnya.  

Dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lebih lanjut untuk mamastikan kondisi Anda, seperti melakukan pemeriksaan nontreponema. Hasil pemeriksaan TPHA yang positif mengharuskan Anda untuk menjalani pengobatan.

 

Konsultasikan ke Dokter yang Tepat

Hasil pemeriksaan TPHA pada orang dewasa dapat dikonsultasikan dengan dokter umum, untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan lanjutan ataupun memulai terapi untuk diagnosis yang sesuai. Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin untuk berdiskusi mengenai masalah hasil pemeriksaan TPHA Anda lebih jauh. Pada pasien anak, hasil pemeriksaan selain normal harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.

 

Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Kevin Luke
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 9 November 2023 | 14:19

TPHA Test. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.portea.com/labs/diagnostic-tests/tpha-test-236/ 

Syphilis Test. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.britannica.com/science/syphilis-test#ref1118549

Treponema pallidum hemagglutination (TPHA) Test. (2018). Retrieved 19 September 2022, from https://link.springer.com/chapter/10.1007/978-3-319-77694-1_5

Syphilis Tests. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://medlineplus.gov/lab-tests/syphilis-tests/

Syphilis Tests. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.testing.com/tests/syphilis-test/

Syphilis - CDC Detailed Fact Sheet. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.cdc.gov/std/syphilis/stdfact-syphilis-detailed.htm

Syphilis. (2022). Retrieved 19 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/syphilis/symptoms-causes/syc-20351756