Gangguan Kulit Melasma, Ketahui Penyebab dan Ciri-Cirinya

Credits: Freepik. Melasma dapat memengaruhi kepercayaan diri.

Bagikan :


Melasma bukanlah kondisi kulit yang langka, melainkan suatu hal yang sangat umum dialami oleh wanita. Kondisi ini menyebabkan kulit memiliki bercak-bercak dan bintik-bintik berwarna lebih gelap dibandingkan warna kulit alami.

Melasma bukanlah penyakit menular, sebagian wanita mengalami melasma selama kehamilan atau ketika mengonsumsi pil KB, yang menyebabkan melasma juga dikenal dengan istilah "topeng kehamilan". Bagi beberapa wanita, melasma akan hilang setelah bayi lahir atau berhenti mengonsumsi pil KB.

 

Seperti Apa Ciri-Ciri Bercak Kecoklatan yang Disebut Melasma?

Melasma menyebabkan perubahan warna pada kulit yang tampak seperti bercak dengan warna yang lebih gelap dari warna kulit Anda. Melasma seringkali muncul pada wajah dan kedua sisi wajah atau di area lain tubuh yang sering terkena sinar matahari, di antaranya seperti:

  • Pipi
  • Dahi
  • Di atas bibir 
  • Dagu
  • Leher
  • Lengan 

Untuk membedakan melasma dengan kondisi kulit lainnya, Anda harus terlebih dahulu memeriksakannya ke dokter. Hanya dokter yang bisa mendiagnosis perubahan warna kulit yang Anda alami adalah melasma atau kondisi kulit lainnya.

 

Ketahui Faktor yang Menyebabkan Melasma

Tidak sepenuhnya diketahui dengan jelas apa yang menyebabkan melasma pada seseorang. Orang yang berkulit gelap lebih berisiko mengalami melasma dibandingkan yang berkulit putih.

Munculnya melasma mungkin dikaitkan dengan beberapa faktor di antaranya:

  • Konsumsi obat antikejang
  • Konsumsi pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron
  • Konsumsi obat yang dapat meningkatkan estrogen
  • Faktor genetik juga dilaporkan meningkatkan risiko munculnya melasma
  • Hipotiroidisme, ketika kelenjar tiroid tidak aktif maka risiko melasma akan meningkat
  • Penggunaan layar LED dari produk rumah tangga seperti TV, laptop, ponsel dan tablet
  • Kehamilan meningkatkan risiko munculnya melasma, khususnya di trimester ketiga, di mana kadar hormon estrogen dan progesteron memuncak
  • Peningkatan hormon estrogen dan progesteron pada kondisi tertentu turut meningkatkan risiko melasma
  • Efek dari penggunaan kosmetik yang disebut reaksi fototoksik
  • Reaksi yang muncul setelah mengonsumsi obat-obatan yang membuat Anda sensitif terhadap sinar matahari
  • Penggunaan beberapa produk perawatan kulit yang menyebabkan iritasi sehingga meningkatkan risiko melasma
  • Penggunaan beberapa sabun dengan aroma wangi yang justru memperburuk kondisi melasma
  • Penggunaan tanning bed, di mana sinar UV justru dapat merusak kondisi kulit dan memicu atau memperburuk melasma

Kondisi melasma bisa hilang sendiri tanpa pengobatan maupun perawatan, khususnya yang terkait dengan kehamilan dan juga konsumsi pil KB. Namun, beberapa keluhan melasma mungkin perlu diatasi dengan chemical peeling, dermabrasion, microdermabrasion atau perawatan lain untuk membantu mencerahkan kulit.

 

Meskipun demikian, tidak ada jaminan bahwa melasma tidak akan kembali, tergantung pada faktor penyebabnya. Melasma bisa membuat Anda kehilangan kepercayaan diri, sehingga apabila saat ini Anda sedang mengalaminya, sebaiknya Anda menemui dokter kulit dan mendiskusikan perawatan serta penggunaan skincare yang tepat untuk kulit Anda.

Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap hari saat berkegiatan di luar ruangan, kenakan pakaian yang dapat memberikan perlindungan yang baik pada kulit dari paparan sinar matahari.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 11:59

Cleveland Clinic (2020). Melasma. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21454-melasma

Jaime Herndon, MS, MPH, MFA (2019). Melasma. Available from: https://www.healthline.com/health/melasma

Paula Ludmann, MS (2022). Melasma. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/a-z/melasma-overview